I. PENDAHULUAN
1. Umum
a. Pemilihan Umum merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
b. Polri selaku pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta aparat penegak hukum yang profesional melalui pelaksanaan Operasi “Mantap Brata-2013” bertugas mengamankan Pemilu tahun 2014 agar dapat berjalan lancar, tertib dan aman.
c. Untuk mewujudkan sosok Polri sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta aparat penegak hukum yang mahir, terpuji, patuh hukum dan dipercaya masyarakat, maka Polri dituntut untuk dapat melaksanakan tugas secara efektif, efisien dan akuntable dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu tahun 2014, sehingga perlu adanya pelatihan secara terpadu antar fungsi yang telah dilaksanakan oleh masing masing fungsi.
d. Agar Pelatihan secara terpadu antar Fungsi dapat tercapai secara berhasil dan berdaya guna maka perlu dibuat Skenario latihan lapangan
dalam rangka apel kasatwil tahun 2013
II.GAMBARAN…
II. GAMBARAN SKENARIO ( ASUMSI KASUS )
2. Tahap pendistribusian logistik pemilu
Petugas Polri melakukan pengamanan logistik pemilu dengan cara mengawal mulai dari percetakan sampai ke KPU. Sebuah kendaraan Truck pengangkut logistik Pemilu dari percetakan menuju KPU mengalami kerusakan mesin dan harus berhenti untuk perbaikan, petugas Polri yang melakukan pengawalan tetap melaksanakan pengamanan kendaraan pengangkut logistik hingga kendaraan selesai diperbaiki dan dapat melanjutkan perjalanan menuju ke KPU yang dituju.
III. TAHAP KAMPANYE
3. Prosedur Medic dan Food Securty
Sebelum melaksanakan kegiatan kampanye petugas medik dan Food Security melakukan pemeriksaan kesehatan Capres X serta makanan yang akan disajikan oleh panitia.
4. Sterilisasi oleh Unit Jibom
Sebelum Capres X melakukan kegiatan ditempat kampanye unit Jibom dari Satgas tindak melakukan Sterilisasi di panggung yang akan digunakan untuk Kampanye sesuai dengan prosedur.
5. Pengawalan dan Pengamanan Capres X
Pengamanan dan Pengawalan Capres X dimulai dari kediaman untuk menuju tempat kampanye yang telah ditentukan. Tim Pam VVIP melaksanakan kegiatan Pengamanan dan Pengawalan Capres X menuju tempat kampanye sesuai prosedur pengawalan VVIP. Pada saat iring-iringan mobil Capres X berjalan menuju tempat kampanye tiba – tiba terjadi penghadangan oleh sekelompok orang tidak dikenal dengan menggunakan senjata api dan bom. Tim Pam VVIP melakukan tindakan penyelamatan / escape terhadap Capres X dengan mencari jalur alternatif untuk menuju ke lokasi kampanye.
6.Pengamanan…
6. Pengamanan dan Pengaturan oleh Lalu Lintas
Massa Pendukung Capres X menuju tempat kampanye dengan mengendarai kendaraan roda 2, roda 4 dan roda 6 dengan tidak tertib (sepeda motor berboncengan tiga, bergelantungan di pintu, naik kendaraan angkut barang dan naik di atas kap kendaraan, menerobos lampu merah). Mengakibatkan kemacetan di beberapa simpul jalan. Untuk mengatasi kemacetan tersebut petugas polisi lalu lintas dengan segera mendatangi lokasi kemacetan (Quick respon) mengunakan tehnik refling/fastroof dan Patroli Samapta dengan mengunakan roda 4 ikut membantu untuk membantu melakukan pencairan kemacetan.
7. Pengamanan Capres X dan Escape
Capres X tiba dilokasi kampanye terbuka dengan selamat, pada saat Capres X melakukan orasi (pidato) tiba-tiba ada seorang tak dikenal yang menyamar menjadi simpatisan melakukan tindakan penyerangan dengan senjata tajam kepada Capres X yang sedang orasi (Pidato), dengan prosedur pengamanan Walpri melakukan pengamanan dan mengamankan serta menangkap pelaku dan barang bukti, selanjutnya pelaku dan barang bukti diserahkan pada satuan kewilayahan untuk diperoses lebih lanjut. Capres X diamankan ke tempat yang sudah ditentukan.
8. Quick Respon
Rombongan pendukung pasangan Capres X kembali dari mengikuti kampanye terbuka, dalam perjalanan pulang rombongan tersebut melalui daerah yang mayoritas/basis pendukung dari pasangan Capres Y, terjadi pelemparan terhadap iring-iringan rombongan pendukung pasangan Capres X, yang dilakukan oleh pendukukng Capres Y, dengan kecepatan petugas patroli dari samapta yang merespon laporan dari masyarkat dengan segera mendatangi lokasi kejadian (TKP) dengan sikap yang tegas dan humanis petugas patroli dapat mengantisipasi keributan yang lebih besar dan tidak menjadi meluas dan masalah tersebut diselesaikan dengan baik, rombongan pendukung pasangan Capres X kembali melanjutkan perjalanan.
9.Penyusupan…
9. Penyusupan, Sabotase dan Penyanderaan
Pada hari berikutnya pukul 22.00 wib Capres X, Tim sukses Capre X beserta pendukungnya mengadakan rapat pada suatu tempat, diantara peserta rapat ada sekelompok orang yang menyamar sebagai peserta rapat yang telah bergabung dengan peserta rapat lainnya , dari salah satu kelompok tersebut melakukan sabotase dengan memutus aliran listrik yang mengakibatkan lampu padam dan situasi gelap. Pada saat itu terjadi penculikan /penyanderaan terhadap salah satu anggota Tim sukses Capres X tersebut, yang kemudian dibawa oleh kelompok orang yang tidak dikenal ke suatu tempat. Kejadian tersebut telah dilaporkan kepada satuan kewilayahan. Berdasarkan laporan tersebut mendatangi TKP dan melakukan olah TKP dari hasil olah TKP ditemukan dompet yang diduga milik salah satu pelaku penculikan.
10. Penyelidikan oleh Intel dan Pembebasan Sandera.
Berdasarkan hasil penyelidikan Intel bahwa salah seorang tim sukses yang diculik dan disandera berada dalam gedung disuatu pulau selanjutnya atas permintaan Kasatgasda kepada Kaops Pus untuk permintaan bantuan dalam pembebasab sandera, setelah menerima perintah dari Kasatgas tindak untuk segera melakukan tindakan pembebasan sandera. Sandera dapat dibebaskan dan berdasarkan laporan dari Unit Wanteror telah ditemukan beberapa bahan peledak digedung selanjutnya Unit Jibom melakukan penanganan bom sesuai dengan Prosedur. Salah satu pelaku penyanderaan mengalami luka serius, yang perlu segera diberikan pertolongan medis melalui evakuasi udara dengan tehnik hois sesuai dengan prosedur. Hasil analisa Unit Jibom ternyata ada bahan Peledak yang mengandung Kimia , Biologi dan Radioaktif , dari hasil informasi tersebut unit KBR mendatangi TKP untuk melakukan penanganan Kimia , Biologi dan Radioaktif sesuai dengan Prosedur.
IV. MASA TENANG
Ada sekelompok masyarakat yang tidak dikenal melakukan pengerusakan terhadap gambar salah satu partai peserta pemilu yang belum dilepas dan letaknya dekat dengan TPS, ada ketegangan antara kelompok masyarakat yang melepas tanda gambar tersebut dengan simpatisan dari partai yang dilepas gambarnya, petugas patroli Samapta yang mengetahui kejadian tersebut langsung menangani dengan tegas dan humanis dan permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan dengan mengamankan para pelaku perusakan, dan diserahkan kepada satuan kewilayahan untuk dilakukan proses selanjutnya.
V. MASA PEMUNGUTAN SUARA
11. Pengawalan Kotak Suara
Petugas Kepolisian dan Linmas sedang melakukan pengawalan kotak suara dari kantor Kecamatan menuju ke TPS dengan menggunakan kendaraan kendaraan roda 4.
12. Penghitungan Suara di TPS
Setelah proses pemilihan selesai dilanjutkan dengan proses penghitungan oleh KPPS dan anggota, pada saat penghitungan Terjadi keributan di TPS, karena adanya kecurangan dari salah satu peserta Pemilu, petugas Pam TPS bersama-sama KPPS melakukan tindakan untuk menyelesaikan permasalah yang terjadi.
13. Unras di KPU
Dari pasangan Capres/Cawapres Y yang kalah dalam Pilpres merasa tidak puas karena banyak ditemukan kecurangan dalam pelaksanaan pemungutan suara. Sehingga menimbulkan kekecewaan bagi pendukung pasangan Capres/Cawapres Y yang kalah dalam pilpres, mereka mendatangi KPU dan melakuan ujuk rasa untuk menuntut dibatalkannya hasil pemilu dan digelarnya pemilihan ulang, setelah memperoleh penjelasan dari ketua KPU agar mereka membawa masalah ini ke MK.
Pada saat menangani unjuk rasa ini ada seorang petugas Polisi yang terpancing emosinya untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan maka petugas tersebut diamankan oleh Propam untuk diganti petugas yang lain. Aksi unjuk rasa berjalan dengan lancar, aman dan tertib.
14. Keputusan Mahkamah Konstitusi
Dengan keputusan Mahkamah Konstitusi yang memenangkan Capres /Cawapres X dari Parpol X sebagai pemenang pemilu, berdasarkan informasi Intel bahwa kelompok massa yang kalah tidak puas dan akan melakukan penggagalan pada saat pelantikan Capres/Cawapres.
VI. MASA PELANTIKAN
15. Menggagalkan Pelantikan Persiden dan Wakil Persiden.
Dengan keputusan mahkamah konstitusi yang memenangkan pasangan Capres/Cawapres X dari Parpol X sebagai pemenang pemilu, kelompok yang kalah tidak puas dan akan melakukan penggagalan pada saat pelantikan Capres dan Cawapres. Masa yang kalah tidak puas melakukan unras ke gedung DPR saat dilaksankan pelantikan Persiden dan wakil Presiden.
VII. SITUASI HIJAU/AMAN
16. Massa pendukung dari Capres / Cawapres yang kalah mendatangi gedung MPR/DPR, Petugas Ka Pam Obyek melaporkan kepada Kopsda agar dilakukan pengamanan unjuk rasa didepan gedung MPR/DPR.
17. Melihat massa yang datang dikantor MPR/DPR, petugas satgas intelda melaporkan kepada Kopsda agar segera dilakukan pengamanan unjukrasa di depan gedung MPR/DPR.
18. Kasatgas preventifda memerintahkan negosiator dan dalmas awal untuk mengamankan unras didepan gedung MPR/DPR sesuai dengan prosedur.
VIII. SITUASI KUNING/RAWAN I
19. Situasi massa semakin tidak terkendali dan tidak menghiraukan himbauan Kepolisian yang disampaikan oleh Komandan lapangan ,bahkan cenderung tidak mengindahkan perintah petugas.
20. Jumlah massa semakin bertambah banyak dan kegiatan semakin meningkat dan terjadi aksi dorong-dorongan antara massa dengan petugas,sehingga situasi semakin memanas
21. Massa dari kelompok lain berjumlah lebih kurang 500 orang bergabung dengan kelompok massa yang sedang melakukan unjukrasa dan massa makin tidak tertib.
22. Ka Pam Obyek melaporkan kepada Kaopsda tentang perkembangan situasi bahwa adanya penambahan massa yang lebih besar agar dikirimkan bantuan DALMAS LANJUT.
23. Meskipun situasi memanas, Ka Pam Obyek beserta Tim Negosiator berupaya melakukan negosiasi dengan Korlap massa, namun tidak ada kata sepakat, bahkan massa semakin tidak tertib dan tidak mengindahkan perintah petugas serta cenderung memperlihatkan perilaku yang menyimpang.
24. Mengingat situasi massa yang semakin memanas diikuti teriakan–teriakan dan aksi dorong-mendorong dengan petugas, maka Komandan Pasukan di lapangan memberikan peringatan / himbauan Kepolisian.
25. Satuan DALMAS LANJUT berdasarkan perintah Kaopsda melaksanakan lintas ganti dengan DALMAS AWAL dan melakukan tindakan mengurai massa sesuai dengan prosedur.
IX. SITUAS MERAH
26. Massa semakin beringas melempari petugas menggunakan benda-benda keras, maupun melakukan pemukulan menggunakan pentungan bahkan ada sebagian, menggunakan benda tajam lainnya untuk melawan aparat.
27. Atas permintaan Kaopsda kepada Kaops Pus agar dilakukan lintas ganti denga Detasemen PHH Brimob Polri. Selanjutnya Detasemen PHH Brimob melakukan lintas ganti dengan Dalmas Lanjut.
28. Massa yang berhasil dibubarkan oleh Detasemen PHH Brimob pada saat pulang tidak mendapatkan kendaraan umum, selanjutnya mereka melakukan penghadangan.
29. penjarahan setiap kendaraan yang lewat sehingga terjadi keributan, dan situasi massa menjadi anarkis.
30. Atas permintaan Kaopsda kepada Kaops Pus untuk mengirimkan Detasemen Anti Anarkis Brimob Polri untuk segera melakukan tindakan tegas terhadap pelaku penjarahan, pembakaran dan menangkap pelakunya.
31. Situasi dapat dikendalikan, pelaku penjarahan, dan pembakaran ditangkap selanjutnya diserahkan kepada Kaopsda untuk dilakukan proses penyidikan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Pelantikan dan Pengambilan sumpah Presiden dan Wakil Presiden X yang terpilih dapat berjalan dengan tertib dan lancar.
Tinggalkan Balasan