POSO HARUS DAMAI

Kabar terbaru dari Poso, adalah pemimpin kelompok teroris MIT , akhirnya berhasil dilumpuhkan oleh aparat Polri dan TNI yang bertugas dalam Satgas Madago Raya.

kutipan dari berbagai sumber yang menyebutkan tentang perihal terjadinya kontak antara Team Ops Madagoraya dengan kelompok DPO MIT adalah , pada hari Sabtu, 18 September 2021 sekitar pukul 18.00 wib telah terjadi kontak tembak antara Satgas Madago Raya dari team Sogili-2 dengan Kelompok DPO MIT di daerah Astina, Kec Torue, Kabupaten Parigi Moutong.


Dari kontak tersebut ditemukan bahwa terdapat 2 ( dua ) orang DPO MIT meninggal ditempat, berdasarkan identifikasi cepat diketahui bahwa kedua DPO MIT yang tertembak akibat kontak senjata adalah : Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, lokasi kontak tembak ini berada kurang lebih sekitar 5 km dari lokasi Buana Sari sebagai tempat kontak tembak antara Team Sogili dengan Abu Alim pada waktu sebelumnya.

daftar target tangkap kasus terorisme yang merupakan bagian dari jaringan teror Mujahidin Indonesia Timur.

sedikit demi sedikit, kehadiran negara dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban di Poso, semakin terasa, sejarah konflik yang sempat melanda , kini beralih menajdi suasana damai, untuk menjaga agar suasana keamanan dan ketertiban di Poso ada baiknya kita melihat flashback sejarah konflik yang pernah terjadi dan mengapa sampai saat ini masih ada sempalan kelompok teror yang secara sporadis di beberapa tempat terpencil di Poso.

disarikan dari video pada youtube pada akun Sang Khilafah.

Buku ini menegaskan fakta bahwa konflik di Poso sudah selesai, dan mengingat banyaknya kerugian dan kemalangan yang dialami masyarakat, maka aksi teror dan kekerasan –apa pun bentuk dan motifnya— tak boleh diberi ruang di bumi Indonesia. Pemerintah dan segenap masyarakat harus terlibat dalam upaya membangun damai, salah satunya dengan tegas menolak paham radikal. Acara bedah buku ini dimaksudkan untuk menguatkan narasi perdamaian dan kemanusiaan, sekaligus meneguhkan pentingnya moderasi dalam beragama dan berkebangsaan agar Indonesia tumbuh menjadi bangsa yang damai dan sejahtera. Konflik di Poso tak boleh diduplikasi di tempat-tempat lain. Hentikan teror sekarang juga. #panglimadamaiposo #adnanarsal #sangkhalifah

berikut intisarinya.

Mohon Ijin Melaporkan Hasil Resume Bedah Buku berjudul “Muhammad Adnan Arsal Panglima Damai Poso”

WAKTU & TEMPAT
Sabtu, 18 September 2021 di Ponpes Al Madinah, Bima, NTB.

NARASUMBER

  1. H. Muhammad Adnan Arsal (Panglima Damai Poso)
  2. Khoirul Anam (Penulis Buku/Gramedia)
  3. Drs, H. Abdurrahman Haris, M. A. (Ketua MUI Bina)
  4. Dr, M. Najih Arromadloni, M.Ag. (BPET MUI Pusat)
  5. Ustadz Bunyamin, S. Pd. (Pimpinan Ponpes Al Madinah)

MODERATOR
Islah Bahrawi

TOPIK
Bedah buku “Muhammad Adnan Arsal Panglima Damai Poso” dilakukan di Bima, dikarenakan banyak aktor dan pelaku konflik di Poso justru dikirim dari Bima, NTB. Karenanya perdamaian di Poso harus diamplifikasi hingga ke Bima. Harapannya sederhana; damai Poso adalah damai Bima – damai Bima adalah damai Poso.

HASIL BEDAH BUKU

  1. H. Muhammad Adnan Arsyal, S.Ag.
    Konflik perang di Poso pada tahun 1998 dimana terjadi kekerasan antar umat Kristen dan umat Islam. Setelah tahun 2000 perang ini tidak berhenti dan tetap terjadi yang disebabkan oleh pemuda yang mabuk miras. Pada saat itu sudah dibuat perdamaian dengan tokoh masyarakat, namun mereka berkhianat. Dari peristiwa tersebut, Beliau sebagai Panglima damai Poso sempat diskusi dengan SBY dan Jusuf Kalla, untuk mencari solusi dengan mengajak diskusi/dialog antar umat Kristen dan Islam. Terjadilah dialog pertemuan di Malino tempat perdamaian TNI dengan Belanda yang dinamakan Deklarasi Kesepakatan untuk Poso
    Poin penting Deklarasi Malino, antara lain :
  • Hentikan perang;
  • Serahkan senjata;
  • Tegakkan supremasi hukum tanpa pandang bulu;
  • Semua hak-hak kepemilikan masyarakat dikembalikan kepada pemiliknya;
  • Kembalikan umat ke tempat semula;
  • Menjalankan syariat agama masing-masing.

Pengalaman pahit itu beliau harapkan agar tidak terjadi kembali ke generasi selanjutnya. Pesan penting yang beliau sampaikan ialah selalu menyelesaikan masalah dengan dialog. Buntunya dialog akan berujung pada kekerasan.

  1. Khoirul Anam
    Buku ini menceritakan bagaimana konflik di Poso yang telah menelan ribuan nyawa bisa diselesaikan hanya dengan hal yang mungkin dianggap tidak penting yaitu dialog atas peran Panglima Damai Poso H. Muhammad Adnan Arsyal. Konflik di Poso berawal dari hal kecil yaitu karena pemuda yang mabuk alkohol, Konflik menjadi besar akibat masuknya isu-isu agama yang menghasut masyarakat. Di buku tersebut menceritakan bagaimana kondisi saat Perang di Poso, selain banyak merenggut nyawa, masyarakat juga mengalami kelaparan dan ketakutan akan ancaman. Dengan berkaca pada konflik Poso, beliau berharap agar konflik ini tidak diduplikasi atau ditiru di tempat lain.
  2. Drs, H. Abdurrahman Haris, M. A.
    Dialog dan tokoh seperti panglima damai menjadi peran yang sangat penting dalam penyelesaian masalah.Beliau berharap agar Bima tetap damai dan tidak terjadi konflik seperti di Poso yang membahayakan kehidupan masyarakat dengan menjunjung Pancasila sebagai dasar dalam membangun kehidupan berbangsa dan berengara.
  3. Dr, M. Najih Arromadloni, M.Ag.
    Setiap konflik kebanyakan disebabkan oleh pemantik-pemantik kecil, seperti di Suriah awalnya anak-anak membuat mural untuk pemerintah yang berisi tulisan untuk menjatuhkan pemerintah, namun pihak pemerintah yang otoriter menanggapi dengan sikap represif. Hal tersebut sama persis seperti di Poso yang mulanya disebabkan masalah kecil. Kita bersyukur memiliki tokoh seperti H. Muh Adnan Arsal yang menjadi tokoh juru damai pada konflik di Poso. MUI merekomendasikan agar pemerintah dapat menyelesaikan konflik Poso secara adil dan profesional, dikarenakan beberapa pentolan masih menakuti masyarakat poso sehingga pemerintah harus bisa memberikan jaminan keamanan. MUI juga memberikan tausiah kepada warga di Poso agar saling memaafkan, karena rekonstruksi infrastruktur mudah untuk dipulihkan, namun rekonstruksi sosial butuh waktu pemulihan yang panjang.

KESIMPULAN
Negara tidak boleh kalah dalam melawan konflik. Negara itu lemah disaat negara itu sendiri tidak berdaya saat menangani konflik. Tidak boleh ada lagi konflik kekerasan hidup di negara ini, dan konflik Poso tidak boleh di duplikasi di tempat lain.

DUM

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Situs Web WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: