Polisi cosplay

Polisi cosplay

Sepertinya cita cita menjadi seorang anggota Polri dan TNI di Indonesia saat ini tetap menjadi idola, ribuan pelamar profesi yang identic dengan; Siap … Ndan… patah patah penuh semangat, bahkan terpatri sejak usia kecil dengan permainan polisi-polisian, atau tentara-tentaraan , serunya bikin kompleks perumahan  riuh rendah.

Tidak heran banyak yang kemudian dengan segala daya upaya yang dimiliki akan mempersiapkan dirinya bsemaksimal mungkin agar bisa lulus dan lolos seleksi menjadi anggota, ya anggota TNI ataupun Polri , dua duanya punya daya tarik yang memikat.

Menyadari bahwa profesi seorang anggota TNI maupun Polri sampai saat ini masih memiliki magnet tersendiri, pada akhirnya banyak juga yang mendorong oknum masyarakat untuk menjadikan profesi ini sebagai sarana aktualisasi diri, bentuknya tentu berbeda dengan konsep menjadi anggota TNI maupun Polri lewat jalur seleksi, yang ada adalah manipulasi identitas untuk disalahgunakan, mulai dari yang sifatnya sekedar buat gagah-gagahan dengan harapan bisa menaikkan wibawa dimata masyarakat, menebar janji janji manis terutama kepada para wanita, sampai melakukan perbuatan pidana.

Beberapa modus operandi yang kerap digunakan dengan memanipulasi identitas sebagai apparat ( TNI dan Polri ) adalah seperti pernah terjadi di Jawa Timur maupun Lampung, seseorang mengambil file foto dan video seorang Aparat dari  sejumlah akun sosmed untuk kemudian diubah sedemikian rupa , dibuat menjadi suatu akun baru yang sangat mirip dengan akun aparat yang asli, untuk kemudian mulailah aksinya mencari korban terutama ( maaf) para wanita yang secara personal dinilai oleh pelaku relative rentan dan mudah untuk dimanipulasi, modalnya foto ganteng aparat, ajakan video call untuk meyakinkan ( menggunakan video dari akun asli ), pada akhirnya luluh juga hati dan pikiran korban dan seperti biasa ujungnya adalah menyerahkan sejumlah uang bahkan materi lainnya.

Modus berikutnya merupakan perpaduan antara kecanggihan dunia maya dengan konvensional, disinilah muncul perilaku Polisi atau tentara Cosplayer, bikin akun dengan berbagai aksi foto berseragam memikat  ( seragam yang bisa dibeli di banyak tempat), bikin KTA aparat,lengkap dengan surat tugas maupun surat ijin cuti, lebih canggihnya lagi , si Cosplayer bahkan sempat membuat foto selfie di Markas TNI atau Polri, di kendaraan dinas, bahkan pada kegiatan yang dilakukan aparat, tujuannya nambah bobot penyamaran, makin natural makin gagah.

Sampai saat ini institusi TNI dan Polri sudah sedemikian ketat mengawasi gerak gerik anggota terutama yang bertugas langsung ditengah masyarakat, masalahnya sangat sulit menyiapkan Kartu Tanda Anggota yang sulit untuk dipalsukan maupun ditiru oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, demikian juga aturan menunjukkan KTA saat pembelian seragam dan atribut dinas , aturan tinggal aturan , tukang jahit dan lapak seragam punya aturan sendiri.

Kemudian bagaimana sebenarnya upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah para cosplayer jahat  seperti ini melakukan aktifitasnya : Sedapat mungkin , cek KTA dan sesuaikan dengan KTP yang ada , kalau ada perbedaan , artinya patut ada kecurigaan, lihat perbedaan nama, tanggal lahir dan identitas lainnya, langkah berikutnya adalah ajak video call secara langsung, live dan direkam, yakinkan wajah saat  video call sama dengan foto foto dan video yang disebar di sosmed, tanyakan juga identitas : pangkat, nama kesatuan dan alamatnya, NRP semacam NIK yang tiap kesatuan punya ciri-ciri khas, catat baik baik kemudian tanyakan ke instansi TNI maupun Polri terdekat, sampaikan bahwa perlu untuk meyakinkan saja apakah identitas ini benar atau tidak.

Ulah cosplayer semacam ini tidak hanya menyasar kepada masyarakat umum saja, banyak justru menyasar kepada internal TNI dan Polri, modusnya menjadi atasan atau lebih senior pangkat dan jabatan kemudian menelpon atau menghubungi untuk minta imbalan tertentu, susah memang namun pernah terjadi, apalagi seorang cosplayer yang mumpuni telah memiliki pengetahuan dan paham seluk beluk dunia aparat,inilah bekal utamanya untuk memperdaya, intinya begitu calon korban sudah menjawab siap… siap ndan, tinggal selangkah lagi menjadi korban, ingat : cek…. Re cek… cross cek… final cek.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Situs Web WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: