Sejarah adalah cermin

Siapakah anda ? seorang pelaku sejarah, seorang saksi sejarah ataukah seorang penulis sejarah atau malahan pengubah sejarah. peristiwa menjadi suatu sejarah ketika rangkaian sebab akibatnya dapat dirunut secara sistematis, yang jadi masalah adalah ketika sejarah tadi ditulis berdasarkan sudut pandang yang berbeda dan ditambah kepentingan yang berbeda, membonsai suatu sejarah adalah keniscayaan ketika ketiadaan orang yang mau menulis sejarah apalagi menyusun kepingan -kepingan sejarah menjadi sebuah cerita utuh untuk cermin masa depan.

belajar dari masa lalu , berikut ini adalah kumpulan link yang menuliskan segaris sejarah terutama Polri dan khususnya Korps Brimob , mohon kepada siapa saja yang berkenan untuk memberikan ulasan dan masukan, sehingga Polri dan Korps Brimob memiliki cermin titian dari masa kemasa.

PERISTIWA PENARIK, MUKO-MUKO, PERTENGAHAN TAHUN 1960

Anton A. Setyawan, Hasil wawancara dengan mantan anggota Kompi A Brimob Rangers. Mei 2008 https://kolektorsejarah.wordpress.com/2010/03/31/kisah-perang-brimob-rangers/

Keterlibatan pasukan Resimen Pelopor dalam pengejaran pemberontak Kahar Muzakar dimulai pada tahun 1964. Pada saat itu, di Kelapa Dua sudah ada tiga batalyon Menpor, mencapai puncak kejayaan dengan anggota hampir 3.000 personel. Pada masa itu pula, markas Menpor di Kelapa Dua harus memenuhi kebutuhan pasukan untuk kampanye Ganyang Malaysia dan mengatasi pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan.

http://garudamiliter.blogspot.com/2012/04/brimob-ranger-war-7.html

History of peacekeeping , http://www.un.org/en/peacekeeping/operations/history.shtml

PEMBENTUKAN KOMANDEMEN CADANGAN 11

Komandan Mobil Brigade (Mobrig) Bapak M. Yasin membentuk Komandemen Cadangan 11 yang dipimpin oleh Komisaris Satu M. Kadiran, dan berada dibawah naungan Jawatan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Berkedudukan di Tanah Abang dua Jakarta Barat. Komandemen Cadangan 11 yang bertugas sebagai penyanggah/penyekat, untuk menjaga keamanan Ibukota Negara Republik Indonesia. https://detasemencpelopor.wordpress.com/

Pada hari yang telah ditentukan maka TRI RESIMEN – III BRIGADE XI Tapanuli pimpinan LETKOL JANSEN SIAHAAN dan BARISAN POLISI ISTIMEWA POLISI Pimpinan MAS KADIRAN bergerak menuju PANGURURAN melalui DOLOK SANGGUL dan TELE. Sesampainya di Pangururan Pasukan TRI RESIMEN-III BRIGADE XI dan BARISAN ISTIMEWA POLISI keresidenan Tapanuli terjadi Baku tembak dengan LASKAR RAKYAT yang akan melakukan Revolusi Sosial di Tapanuli. http://maskadirancs.blogspot.com/

Dengan surat kepala kepala kepolisian Negara No.26 / XIII / 1952 tanggal 6 mei 1952 mobil brigade direorganisasi. Dalam reorganisasi tersebut dijelaskan untuk ditingkat pusat kepala bagian inspeksi mobile brigade jawatan kepolisian Negara, ditingkat propinsi koordinator inspektur mobil brigade dan ditingkat keresidenan mobil brigade rayon pimpinan tehnis tetap berada pada kepolisian keresidenan. Koordinator inspektur mobile brigade Sumut-Aceh memiliki kekuatan 8 kompi http://www.satbrimobpoldasumut.com/sejarah/

sejarah Satuan Gegana Brimob http://satuan1gegana.com/index.php?option=com_content&view=article&id=27&Itemid=55

Sejak awal tahun 1946, bersamaan dengan dipindahkannya Markas Kepolisian Daerah Sumatera Barat dari Padang ke Bukit Tinggi, Komisaris Polisi II Kaharuddin Dt. Rangkayo Basa mengemukakan pembentukan Polisi Istimewa berdasarkan Skep KKN No. 12/78/91/1946. Maka sejak tanggal 18 Mei 1946 di Kota sejuk ini diresmikan Sekolah Polisi Istimewa dengan Kampusnya terletak di Birugo (Kompleks SMU 2 Bukit Tinggi sekarang) https://satbrimobpoldasumbar.wordpress.com/2015/03/02/sejarah-sat-brimob-polda-sumbar/

Pada tahun 1948 Mobiele Brigade Kepolisian Keresidenan Riau dipimpin oleh Inspektur Polisi TK I Hoemala Silalahi, pada perang kemerdekaan II, dalam agresi II Belanda melakukan penyerangan ke Riau dari dua jurusan, yaitu dari laut yang dipimpin oleh Kolonel Tebel dengan dua kekuatan dari Bataliyon yang berangkat dari Tanjung Pinang. sebuah catatan tinta emas bagi Korps Brigade Mobil Polri dalam eksistensinya dan kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dari masa sebelum kemerdekaan dan pasca kemerdekaan hingga era reformasi sampai saat ini jelas tergambar bahwa Brimob Polri mempunyai andil yang cukup besar dalam mempertahankan kedaulatan negara RI http://riau.polri.go.id/brimob/?page_id=5

Pada Tahun 1950 berdasarkan Perintah Kepala Kepolisian Negara (KKN) telah terbentuk Mobile Brigade Karesidenan (MBK) di Balikpapan yang anggotanya diambil dari anggota Polisi Detasemen Samarinda dan wilayah Kalimantan Timur lainnya.

Selanjutnya personil yang telah direkrut menjadi Polisi Istimewa tersebut dilatih dengan kemampuan Mobrig (Mobil Brigade) dan tergabung Kompi 5137 yang mempunyai makna bahwa Kompi berdiri sejak tahun 1951 dan angka “37” bermakna merupakan Kompi ke 37 yang sudah dibentuk.

Markas Kompi 5137 berada di Stalkuda Balikpapan yang saat ini menjadi Mako Satbrimob Polda Kaltim Jl. Jendral Sudirman Balikpapan. http://brimobpoldakaltim.com/2009.12-sejarah-brimob-kalimantan-timur.html

Mobile Brigade Besar (MBB) Sunda Kecil kemudian disebut Kompi 5124, kompi ini berkekuatan 250 orang anggota, dan yang pertama ditunjuk menjadi komandan kompinya adalah Inspektur Polisi Kelas-l  D. Adoe, yang berkedudukan di Asrama Mobrig Kreneng Denpasar yang dibangun tahun 1949. http://www.komisikepolisianindonesia.com/umum/read/690/satuan-brimob-polda-bali.html

Dengan dibentuknya RIS, maka pemerintah RIS Indonesia Timur pada saat itu membutuhkan alat Negara berupa Polisi yang kemudian bernama BPN (Barisan Polisi Negara), olehnya itu pada tahun 1949 pemerintah Indonesia Timur meminta kepada pemerintah pusat yang ada di Jakarta untuk mendatangkan Instruktur Polisi,

Saat itu juga Pemerintah pusat merespon dengan mengirim sebanyak 1 (satu) Peleton terdiri dari 32 orang instruktur dipimpin oleh Komandan Polisi Ahmad Dg. Gassing dan Komandan Polisi Daniel Latupaerissa dari Sukabumi. Setelah berada di Makassar ke 32 Instruktur ini merekrut pemuda yang berasal dari wilayah RIS Indonesia Timur sebanyak 800 orang dan dididik menjadi Polisi, dimana 600 orang dididik di Tello, 200 orang dididik di Pare-pare. disinilah cikal bakal pertama kalinya korps Brigade Mobile terbentuk di Sulawesi http://www.polri.go.id/berita/2791

Sat Brimob Bangka dan Belitung                                                                      : http://www.brimobbangkabelitung.com/menu-item/sejarah-brimob-polda-kep-babel

Pada Tahun 1964 Komandemen Brigade Mobile Jawa tengah diubah menjadi Resimen III Korp Brimob dengan membawahi 4 Batalyon Batalyon 310 yang berkedudukan di Yogyakarta membawahi 3 kompi : Kompi A berkedudukan di Baciro , Kompi B di Surakarta, Kompi C di Kedu http://brimobdiy.com/page.php?mode_link=profile&posisi=44&title1=PROFIL&title=SEJARAH%20SINGKAT

Pada bulan April tahun 1963 dibentuklah Rangka Resimen XII yang dipimpin oleh Letkol Polisi Karel Rony Edward. Tahun 1971 datanglah Dua Kompi Brimob gabungan yang kemudian di tempatkan sebagai Kompi di Biak dan Kompi di Merauke. Pada tahun 1980 dibentuklah Batalyon 1241 dipimpin oleh Letkol Polisi Suroto kemudian digantikan oleh Letkol Polisi Drs. Sutiyono dan selanjutnya oleh Letkol Polisi Anang Suripno. Pada tahun 1984 dari keberadaan Batalyon diubah menjadi Sat Brimob Daerah Irian Jaya, dengan membawahi sejumlah satuan setingkat kompi di daerah meliputi : Kompi 5157 berada di Jayapura dan di Biak sedangkan Kompi 5121 berkedudukan di Merauke dan Sorong. http://denaporbrimobpapua.blogspot.com/

KEPOLISIAN DAERAH SULTRA PADA MULANYA ADALAH BAGIAN DARI KEPOLISIAN DAERAH SULAWESI YANG DIBENTUK BERDASARKAN ORDER JAWATAN KEPOLISIAN 9 JANUARI 1952 BERKEDUDUKAN DI MAKASSAR. PADA TAHUN 1960 WILAYAH SULAWESI TERBAGI DALAM 4 WILAYAH PROPINSI ( PROPINSI SULSEL, SULTRA, SULUT DAN SULTENG ). PADA TAHUN YANG SAMA TEPATNYA TGL 25 APRIL 1960 BERDASARKAN SURAT MENTERI / KEPALA KEPOLISIAN NEGARA MAKA POLDA SULAWESI DILEBUR DALAM 2 KOMISARIAT YAKNI KOMISARIAT KEPOLISIAN SULAWESI SELATAN DAN TENGGARA ( SULSELRA ) DAN KOMISARIAT KEPOLISIAN SULAWESI UTARA DAN TENGAH ( SULUTTENG ). PADA TAHUN 1964 DAERAH SULAWESI TENGGARA DISAHKAN MENJADI PROPINSI, MAKA DALAM BIDANG ORGANISASI KEPOLISIAN TELAH DIBENTUK INSPEKTUR DAERAH KEPOLISIAN DENGAN PEJABAT KOMISARIS II SOMPI SELANJUTNYA BERUBAH MENJADI KOMJEN KEMUDIAN KOMTARES DAN PADA AKHIRNYA MENJADI POLWIL SULTRA. DALAM PERJALAN WAKTU ISTILAH KOMISARIAT BERUBAH MENJADI KOMDAK XVIII SULSELRA (

TAHUN 1973 ). http://www.brimobsultra.com/profil

Pada bulan Oktober tahun 1953 Pasukan Mobile Brigade Polisi Kompi 5275 sebanyak satu Kompi melaksanakan Operasi penumpasan terhadap gerombolan PPK (Pasukan Pembela Keadilan) bersama-sama dengan Batalyon Worang TNI-AD yang dipimpin oleh Komandan Kompi Inspektur satu Dumalang, Operasi Pemulihan Keamanan di Sulawesi Utara Manado dari pengacau keamanan yang mengatasnamakan Pasukan Pembela Keadilan ( PPK ) dipimpin oleh mantan exs KNIL Letnan Dua Jan Timbuleng, PPK ini berbasis di Minahasa, dan Bolaang Mongondow http://brimobdasulut.blogspot.com/p/sejarah.html

Sebagaimana galhibnya Brimob, Waris pun kerap mengikuti penugasan operasi. Mula-mula Tahun 1994 Dalam Operasi Pulau Galang pemulangan pengungsi Vietnam di Riau, Tahun 1998 Komandan Kontingen ABRI Masuk Desa antar Pulau di Aceh Barat, Tahun 1999 Operasi PPRM di Aceh, 1009 juga Operasi Sadar Renjong Aceh, 2003 Operasi Tegak Rencong, Tahun 2003 Operasi Darmil, 2006 Operasi Mutiara di Maluku, lalu Operasi Perdamaian Poso. http://karqun.blogspot.com/2009/03/pengalaman-kepala-brimob-lampung-dalam.html

Aceh Utara – Selepas tengah malam tepat pada tanggal 18 Mei 2003, waktu itu Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarno Putri, ia mengumumkan izin Operasi Militer di Aceh untuk melawan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Tanpa tunggu lama, tepat pada tanggal 19 Mei 2003, Pemerintah RI mengirimkan 42 ribu pasukan bersenjata (30 ribu TNI dan 12 ribu polisi) dan operasi berlangsung selama satu tahun.

http://garudamiliter.blogspot.com/2012/06/cerita-tentang-hujan-peluru-di-aceh.html

Komandan Satgas Walet Brigjen Hadiman memberikan keterangan pers di Lhokseumawe tentang hasil Operasi Nila 1990 yang digelar hampir satu bulan (24 April – 16 Mei 1990). Bersama dua wartawan Tempo dan Editor, serta Kapten Anton Tabah, saya terbang ke Lhokseumawe untuk menghadiri jumpa pers Brigjen Hadiman tentang Operasi Nila.

Sejumlah wartawan hadir dalam jumpa pers itu. Tapi saya merasa lebih beruntung karena tidak hanya sekadar mendengarkan keterangan pers, tetapi sempat datang ke ladang ganja, bahkan bermalam di hutan. Berita itu dimuat di halaman 1 Harian Kompas Sabtu 19 Mei 1990.

http://asyiknyajadiwartawan.blogspot.com/2012/09/tidur-di-ladang-ganja-aceh-bersama.html

Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto dalam Majalah GATRA No 47 (10 Oktober 1998) menyebutkan bahwa senjata Steyr hanya dimiliki Kepolisian. Pernyataan, ini SANGAT MENYESATKAN karena seolah-olah pelaku penembakan empat mahasiswa Trisakti adalah polisi. http://www.minihub.org/siarlist/msg01023.html

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Situs Web WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: