Kutemukan dirimu dalam BOM yang kau tinggalkan

PUSAT ANALISIS BOM BRIMOB
(Improvised Explosive Devices analysis Centre of Mobile Brigade/IEDACM)
BUAH KREATIFITAS PARA PENJINAK BOM BRIMOB DI INDONESIA

cirebon21
Fenomena penggunaan internet sebagai sarana kegiatan terorisme di Indonesia, ternyata telah mengembangkan sekaligus menyempurnakan bentuk , modus , teknik yang digunakan dalam melancarkan serangan terror termasuk fakta bahwa internet telah melahirkan generasi-generasi baru terorisme yang lebih ganas dari generasi pendahulu diperiode sebelumnya.

kenteng21
Keganasan ini dapat dijumpai bahwa dengan internet, kegiatan propaganda, pelatihan, pembiayaan dan aksi dengan mudah dapat diakses secara bebas dan terbuka dari mana saja di Indonesia, dengan fokus kepada bagaimana generasi-generasi baru terorisme di Indonesia memperoleh pengetahuan baru terkait hal ikhwal keahlian yang dibutuhkan dalam melakukan serangan, haruslah fenomena tadi menjadi suatu perhatian besar bagi Polri yang berada di garda terdepan dalam upaya penegakkan hukum bersama para pemangku kepentingan lainnya dalam strategi penanggulangan terorisme di Indonesia.

paluu1
Beberapa peristiwa serangan teror khususnya yang menggunakan bom di Indonesia menunjukkan beberapa kecenderungan : pertama adalah : bahwa kemampuan meracik dan melancarkan serangan bom dalam konteks terorisme telah mengalami perubahan baik terhadap komposisi bahan racikan bom sebagai bahan peledak yang semakin bervariasi, kedua , keahlian meracik juga ditularkan lewat media –media online yang sangat mudah diakses, terakhir adalah Polri dalam hal ini Gegana Brimob Polri, dengan segala kekurangan dan sedikit kelebihan yang dimiliki menjadi satu-satunya organisasi yang dikedepankan untuk melakukan penangkalan.
Konsekuensi logis dari beberapa kecenderungan diatas adalah, terjadi pergeseran dan penyempurnaan terhadap taktik dan teknik serangan bom dalam konteks terorisme di Indonesia, dalam sebuah tulisan di internet dengan judul “ How to make a bomb in your kitchen mom “ di beberapa media radikal online , secara jelas memberikan tautan bahwa kini, keahlian meracik bom bukan lagi merupakan keahlian khas yang dimiliki unit –unit militer maupun paramiliter resmi, namun boleh siapa saja , bermodalkan sedikit pengetahuan tentang bahan-bahan kimia, elektronika , dan mekanika, dapat dengan mudah membuat dan melancarkan teror bom kapan saja dan dimana saja.

siap-salah1.jpg
Peristiwa ledakan bom di Pondok pesantren Umar bin Khatab Bima NTB memberikan informasi bahwa, kemampuan meracik bom pipa menjadi sedemikian mudah dilakukan hanya dengan bermodalkan gula pasir dan korek api saja, belum lagi pada peristiwa serangan bom bunuh diri di Masjid Mapolres Cirebon Kota, GBIS Kepunton Solo, Halaman Mapolres Poso termasuk barang bukti bom dan bahan peledak lainnya yang ditemukan pada saat penangkapan jaringan terorisme di Tambora Jakbar, Solo, Poso dan Makasar, bahan bahan yang sangat sederhana dan bahkan dijual bebas dipasaran kini dimanfaatkan secara meluas dalam aksi teror bom.
Aspek pelaku dan modus serangan juga mengalami berbagai perubahan dan mengarah kepada upaya penyempurnaan yang makin canggih, ketika Bom Bali I dilakukan , seperti diketahui adanya kebutuhan dana yang cukup besar untuk mebiayai dan dibutuhkan beberapa teknisi sebagai orang yang benar –benar ahli dalam meracik bom untuk melancarkan serangan massif tersebut.
Kecenderungan saat ini adalah ketika sebuah bom berukuran kecil saja sudah dapat menimbulkan ketakutan dan kepanikan yang meluas , dengan pertimbangan efektifitas dan efisiensi sekaligus tidak ingin mencederai perasaan khalayak ramai maka pada akhirnya pilihan penyempurnaan modus dan bentuk serangan adalah kapada sasaran selektif seperti kepada pemerintah dan segenap aparaturnya termasuk kepentingan beberapa negara yang didefenisikan sebagai far dan near enemies , dengan bom yang lebih portable ( bom buku, bom pipa dan bom tabung LPG 3 kg,dll ).
Sebagai suatu perbandingan trend teror bom beberapa tahun belakangan khususnya diawal tahun 2000an dengan konteks kekinian adalah ketika pada masa lalu kebanyakan pelaku bom , baik yang dilakukan dengan metode remote maupun secara manual dengan metode bunuh diri adalah mereka yang telah berusia cukup dewasa , namun kini trend pelaku telah beralih kepada mereka yang umurnya masih sangat muda , baik sebagai peracik mapupun “pengatin” bom bunuh diri itu sendiri.
Sebagai sebuah keharusan dalam mengantisipasi perkembangan teror bom di Indonesia adalah dengan memberikan apresiasi kepada sekelompok anggota Polri yang kebetulan saja kesehariaanya tidak terlepas dari urusan bom dan bom semata, ketika teror bom seiring perkembangan dan dinamika jaringan terorisme di Indonesia untuk mempertahankan eksistensi yang dimiliki , adalah Pusat Analisis Bom Brimob sebagai oase ditengah hiruk pikuk sebagai bagian upaya penanggulangan terorisme di lakukan di Indonesia.
Pusat Analisis Bom Brimob ( PABB ) merupakan sebuah unit kerja non structural yang digagas pertamakali untuk mengumpulkan dan menganalisa “bomb Signature” dari berbagai serpihan –serpihan yang tertingal pasca ledakan bom di berbagai TKP di Indoensia, sebagai unit kerja non structural tentunya sangat menarik untuk mengetahui bagaimana Improvised Explosive Devices (IED) analysis Centre of INP Mobile Brigade bekerja, yang pastinya tidak terlepas dari berbagai kekurangan yang bersumber dari internal maupun eksternal organisasi Brimob Polri yang menaunginya.
Dengan mengesampingkan lebih dahulu kepada kepada landasan operasional pembentukan PABB di Resimen I Gegana Korp Brimob Polri, tulisan ini dibuat untuk memberikan pemahaman bagaimana inovasi diterjemahkan secara kreatif oleh para Bomb Techs Gegana Brimob Polri, yang berangkat dari suatu kesadaran bahwa upaya penegakkan hukum terhadap teror bom membutuhkan suatu pendekatan scientific investigation , sebagai pendekatan ilmiah dalam upaya penyidikan kejahatan yang membutuhkan kompetensi yang mumpuni dengan didukung database pembanding bom yang valid dan terintegrasi.
Bermodalkan keahlian perorangan dari beberapa analis bom dan Bomb Techs dan didukung kerelaan untuk menyisihkan waktu dan rejeki yang didapat untuk merakit beberapa personal computer , PABB telah eksis untuk memberikan kajian-kajian dan analisa terkait temuan berbagai kepingan-kepingan sisa ledakan dari berbagai TKP bom di Indoensia untuk kemudian digunakan sebagai sebagai “pendapat ahli” dalam upaya pengumpulan alat bukti dalam proses penyidikan kejahatan secara ilmiah .
Kesadaran bahwa Indonesia khususnya Polri saat itu belum memiliki suatu pusat data dan kajian yang mampu memberikan analisa, kajian dan prediksi terhadap kasus –kasus bom yang pernah terjadi di Indonesia selama ini, baik berupa database modus operandi, teknologi yang digunakan, bahan racikan, teknik perakitan dan berbagai hal terkait lainnya adalah merupak mendorong sekaligus cambuk bagi sekumpulan operator penjinak bom untuk eksis dalam tugas dan pengabdiannya memberikan dedikasi memburu pelaku dan pembuat bom di Indonesia.
PABB dimulai dengan daur kegiatan yang cukup sederhana , dengan menggunakan logika bahwa tidak ada kejahatan yang sempurna, setiap kepingan yang tertinggal di TKP, akan diklasifikasikan terlebih dahulu menurut azas klasifikasi tertentu kedalam kumpulan database yang meliputi : apa saja bahan bahan baku pembuat bom yang ditemukan , bagaimana teknik peracikan yang dilakukan , metode serangan seperti apa, dan beberapa informasi yang nantinya dicocokan dengan beberapa temuan kepingan bom di berbagai TKP lainnya, sehingga dari daur kegiatan tadi menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa bom atau sisa kepingan yang ditemukan memiliki kesamaan tertentu dan beberapa variasi tertentu dengan bom yang dibuat atau pernah diledakkan oleh suatu kelompok ataupun jaringan teroris di Indonesia maupun manca negara.
Sebagai konsep yang sederhana namun ditangan Bomb Techs yang berdedikasi dalam diam, PABB mampu menghadirkan kajian dan analisa yang dapat dipertanggung jawabkan secara professional, mapun secara hukum formil dan material, betapa tidak , beberapa hasil kajian PABB ternyata banyak memberikan kontribusi sebagai data pembanding dan identifikasi dalam upaya pengungkapan kasus terorisme di Indonesia maupun lewat kerjasama IABTI ( International association of bomb technicians and investigators) sebagai masukan data yang sangat berharga dalam studi terorisme dan bom di dunia.
Proyeksi kedepan adalah menempatkan Improvised Explosive Devices (IED) analysis centre of INP Mobile Brigade yang saat ini masih berupa unit non structural menjadi sebuah unit yang solid dalam kiprah penanggulangan teror dan terorisme di Indonesia dengan memberikan apresiasi dengan dimulai kepada adanya dukungan kebijakan Polri terkait eksistensi unit PABB sebagai unit structural dalam naungan Resimen I Gegana Korp Brimob Polri , yang diwujudkan dalam kelembagaan resmi dalam tataran managerial (man power , budgeting, material and method ) serta adanya kerjasama antar dan inter satuan kepolisian lainnya sebagai sebuah hubungan tata cara kerja yang terintegrasi.
Sebuah cita-cita sederhana yang diproyeksikan sebagai salah satu innovative break through RBP Polri , perlu mendapat dukungan antara lain :
PABB membutuhkan setidaknya 1atau 2 orang yang ditugaskan sebagai operator database yang memiliki kemampuan untuk mengoperasionalkan komputer pada tingkatan programmer , yang diharapkan natinya mampu mengkompulsikan berbagai timbunan data yang dikumpulkan dari berbagai TKP bom baik yang dikumpulkan oleh operator penjinak bom Gegana Polri dan Satuan Brimob Daerah di Polda –Polda, PABB sebagai pusat database bom nasional harus didukung oleh validitas input database bom dari berbagai sumber lainnya.
PABB secara organisasi sebenarnya tidak perlu dibuat megah dan besar-besaran, cukup dengan dikukuhkan sebagai unit structural dibawah pembinaan Gegana Korp Brimob Polri akan lebih mudah nantinya untuk melaksanakan pembinaan kekuatan dan penggunaan kekuatan , yang dibutuhkan adalah kemudahan akses untuk berkoordinasi dengan satuan –satuan kewilayahan dan Mabes Polri seperti Densus 88 Mabes Polri, Pusiknas, Inafis , DVI, Puslabfor dan BNPT.
PABB juga membutuhkan tenaga –tenaga analis bom yang memiliki dasar kompetensi dengan standarisasi internasional , upaya mentoring selama ini yang dilakukan PABB dengan menularkan kemampuan analisa bom berjalan secara mandiri dengan menitipkan pada berbagai kesempatan pelatihan dan Training of Trainer Jibom selama ini, kelak dibutuhkan pelatihan khusus operator dan berbagai terobosan lainnya agar eksistensi PABB dapat semakin solid.
Aspek peralatan dan anggaran pendukung operasional tentunya tidak bisa dilupakan , bagaimana kini dengan modal komputer rakitan saja PABB sudah bisa berkiprah tentunya dengan akan lebih baik lagi bilamana didukung perangkat kerja yang memadai, saranan komputerisasi setidaknya dengan software identifikasi bom yang sebenarnya bisa dibuat oleh putra putri Indonesia, termasuk sarana mobilitas dan komunikasi lain yang berbasis internet, dengan sedikit kreatifitas dan kemauan keras apalagi didukung kordinasi yang mantap dengan dengan berbagai Satuan Brimob di Polda-Polda , konsep PABB sebagai pusat data dan analisa bom nasional akan terwujud.
Jalan panjang dalam mewujudkan akuntabilitas Polri dalam konteks upaya penegakkan hukum terhadap kasus-kasus teror dan bom di Indonesia telah dimulai dan dirintis lewat dedikasi dalam diam jajaran Penjinak Bom Resimen I Gegana Korp Brimob Polri , tinggal melanjutkan dan memberikan dukungan serta perhatian agar dedikasi yang diwujudkan dalam kreatifitas Improvised Explosive Devices (IED) analysis centre of INP Mobile Brigade ini menular dan menjadi wabah positif bagi seluruh jajaran Polri dimanapun dan apapun tugasnya.

2 respons untuk ‘Kutemukan dirimu dalam BOM yang kau tinggalkan

Add yours

  1. -garis kehidupan-
    sebelumnya kami mengucapkan banyak terimakasih kepada saudara Srigunting yang dengan terbatasnya waktu karena kesibukan meluangkan waktu untuk berfikir tentang pengembangan bomb data centre di lingkungan Polri bahkan hal tersebut dapat membakar semangat mengabdi kami para penjinak bom yang sedikit “kendor’. teringat beberapa tahun yg lampau pada penugasan di aceh saudara Srigunting sering meneriakkan “ojo kendor” disaut “tabah dan semangat” sampai detik terakhir terpisahkan karena sprint sudah selesai dan kita kembali ke home base masing-masing. namun waktu mempertemukan lagi dalam ivent pendidikan pengembangan S1 di jakarta mulai lagi “provokasi’ tentang mengembangkan hal ikhwal di Polri sesuai dengan habita kita di Brigade Moblie yang kami banggakan. job baru “tantangan baru”….. berat rasanya datang ke suatu sarang para “jagoan’ namun karena bimbingan dan arahan para senior dan dukungan para rekan kerja memotivasi kami untuk memikirkan apa yang menjadi “tugas pokok” kami. penjinak bom di indonesia tidak bisa dipisahkan dari Brigade Mobile yg zaman Menpor dahulu kala sudah mengenal kemampuan Jihandak. seiring berkembangnya waktu berbagai tantangan tugas dan kerjasama pelatihan baik dalam negeri dan luar negeri mengantarkan pada perkembangan yang sangat cepat tentang lingkungan startegis di belahan dunia lain.
    -penjinak bom atau analisis bom-
    kejahatan tidak hanya terjadi di dalam suatu negara tersebut bahkan barang-barang kejahatannya bisa dibuat atau ditiru di negara lainnya, salah satunya adalah bom.
    dalam setiap permasalahan bom baik yang palsu ataupun beneran. tidak jauh-jauh di south east asia sudah memiliki bomb data centre yg bertugas murni mendatakan dan menganalisa suatu kasus bom. bomb data centre terpisah dari Unit EOD/penjinak bom (law enforcement dan military). sehingga antara penjinak bom dan analis bom biasanya terpisah dan biasanya ada regulasi yang mengatur tentang share data dan testing serta analysis terhadap suatu kasus bom.
    di indonesia kami mencoba memilah antara kedua hal tersebut namun setelah kami dalami sepertinya sayang dilewatkan untuk tidak dicoba !!!!
    anggota yang sudah mengenyam pendidikan jibom baik dalam negeri/luar negeri diikutkan dalam program bomb data centre training (phase one/two/three) bahkan sampai ada yang belajar IED Analysis dan Inteligence.
    a.pengaturan manuver dan test mission
    semua anggota jibom sat I Gegana korps brimob Polri dilatihan secara bertingkat dan berjenjang supaya adanya peningkatan kemampuannya, manuver (latihan skenario) di kesatuan diberikan dari basic sampai dengan advance kemudian disiagakan untuk menjalani “test mission” dengan didampingi para mentor yang sudah berpengalaman. dengan pengaturan yang berkesinambungan akan didapatkan peningkatan kemampuanya di lapangan; hasilnya ada anak didik yang tarafnya mash perlu dibimbing dan diarahkan, ada yang sudah bisa dilepas sendiri dan tinggal di monitor bahkan ada yang sudah dipercaya untuk melakukan aktifikats sendiri.
    tidak bisa dinafikan semakin banyak seseorang menjalani “test mission’ semakin tajam “insting” dan “analisisnya’. terus bagaimana untuk menyambungkan barang bukti satu dengan tkp lainnya? itulah yang memacu untuk dibuat crative breakthrough tentang GEGANA ANALYTICAL BOMB DATA CENTRE.
    b.ingin seperti TEDAC (terrorist explosive device analytical centre) AS dan ABDC (ausralia bomb data centre)
    mengumpulkan dan menganailsis kemudian disajikan kepada instansi yang berkompeten dalah tugasnya TEDAC di negara adidaya tersebut, bagaimana mereka mengumpulkan seluruh kejadian bom di dunia untuk dianalisa dan di share bagi kepentingan negara tersebut. sedangkan ABDC hanya lingkup domestic dan regional south east asia dengan menyelenggarakan pertemuan SEAWEG sekali dalam setahun.
    dengan semangat 45 kami memanfaatkan ruang pojok gedung baru pelan-pelan barang terisi dari meubelair sampai dengan perangkat hardware computer bahkan akhirnya “butogegana” membuat line internet dan akhirnya sudah bisa diakses walaupun terbatas namun cukup mampu menhandle wilayah nusantara. satu demi satu kasus yang ditangani mulai didatakan dan dinalisa dan ternyata itu memudahkan bagi penyidik untuk membuat BAP karena laporan penjinak bom menjadi dasar dalam suatu pertanyaan.
    dari situ mulai terfikir untuk membuat regenerasi baru “bomb tech” dengan kemampuan “analis bom” suatu perpaduan yang tidak familiar di percaturan regional ataupun internasional. nasib memayungi kami untuk mengembangkannya korps brimob membuat terobosan yang luar biasa dengan membuat latihan Post Blast Investigation dengan peserta bukan dari Kelapadua saja namun dari Jibom Satbrimobda yang diperkirakan banyak kejadian bom.
    c.perkenalan GABDC
    materi PBI disiapakn dengan varian “analisis bom” dalam pelatiha tersebut digabungkan antara penanganan pasca ledakan sampai dengan analisis bom yang ditemukan berdasarkan faktanya. para peserta diberikan materi olah tkp dan analisis serta paparan. setelah itu diberikan penjelasan tentang gunanya pendataan dan analisis. bahkan kami membuat kartu nama seperti “londo” dengan ada embel-embelnya Gegana Bomb Data Centre. sebelum kembali ke Satuan masing-masing kami menjyampaikan untuk mengembangkan ilmu tersebut di daerahnya masing-masing. hasil dari pelatihan tersebut sangat luar biasa para “bomb tech’ di Satbrimobda berani berimprovisasi dalam membuat laporan dan analisisnya kemudian dikirimkan kepada kami untuk memita saran tentang analisis tersebut. setelah kami tambahkan atau kurangi laporan tersebut kami kirim balik.
    d.multi fungsi (bomb tech & analytical centre)
    penyidik densus 88/At sering meminta bomb tech untuk memberikan keterangan ahli di muka persidangan sampai dengan sekarang sudah menjadi kelengkapan disamping laporan yang diminta. Korps Brimob Polri terstruktur dari tingkat Mabes Polri sampai dengan Satbrimobda termasuk “bomb technicians”nya. perlu kiranya kita fikirkan secara terstruktur tugas pokok dan fungsi serta perananya melekat didalamnya bahkan kalau perlu disahkan menjadi subden ditingkat Detasmen B Jibom Sat I Gegana sebagai pusatnya serta satellite office di tingkat Unit di masing-masing Subden Jibom di Satbrimbda. dengan metode ‘manuver dan test mission” yang selama ini dilaksankan mendapatkan manfaat yang luar biasa.
    e. jer basuki mawa beya
    anggaran berbasis kinerja itu sekarang menjadi jargon yang selalu dikedepankan dalam tataran leadership namun juga tidak boleh jadi kendala dalam tataran manajemen kreatif. untuk meningkatkan kemampuan analisis dibutuhkan perangkat lunak berupa softwere yang sesuai dengan data yang akan diinginkan disamping itu untuk harwat sarpras dan manusianya supaya lebih semangat dalam berkarya walaupun waspada (walaupun sedikit pasti ada).
    f. dfuze or CMIS??? no I have “folder” Sir!!!!!
    setiap pertemuan SEAWAG di negara asia tenggara ataupun australia selalu dipamerkan perangkat-perangkat lunak untuk mendatakan dan menganalisa, yang sering kami temui adalah softwere-sofwere kelas dunia namun dimiliki juga negara tetangga kita Jiran bahkan dengan andalan dalam pembukaan presentasinya adalah gedung baru bukit aman. ojo kendor….. walaupun kita hanya punya “folder’ namun paparan kita tidak kalah menarik bahkan sering dijadikan acuan bagi mereka dengan disisipkan metode-metode baru dalam menganalisa. salah satu “bomb tech” terbaik di dunia ada di Indonesia, karena mengabungkan antara “bomb tech” dan “analysis bomb” (RAP Boys) ntah itu seloroh menghibur diri atau sekedar main-main namun itu menjadikan semangat para anggota untuk tetap memelihara dan mnegembangkan kemampuannya.
    2014 sudah didepan mata tentunya banyak PR yang akan diselesaikan dari pengamanan pemilu sampai dengan mengeliatnya paham-paham radikal yang berujung pada pengunaan bom dalam mengantikan tuntutan keinginannya. bahkan penggunaan bom untuk tingkat kriminal juga seiring meningkat. tidak ada kata menyerah “RAGU-RAGU MUNDUR” dengan membekali diri dengan “skill, spirit dan stamina” yang prima tentunya lebih dari setengah dari kemenangan ditambah lagi dengan selalu “Befikir strategis, berjalan taktis dan bertindak humanis” (Irjend Pol M Rum Murkal – 2013) lengkap sudah kesiapan kita baik dari persiapan sampai dengan pelaksanaan tugas.

    GOD LOVES BRIGADE MOBILE

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Situs Web WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: