Fenomena di Magetan ini malah mengingatkan bahwa airsoft gun sport termasuk olah raga memanah dan berkuda, sering disalahgunakan sebagai media untuk idad (argumen kelompok teroris di Indonesia yang mengatakan tidak ada jihad tanpa idad, tidak ada idad tanpa baiat dan tidak ada baiat tanpa niat.

Cak Islah sebagai kekuatan masyarakat justru mengingatkan kepada masyarakat luas, perlunya membangun kewaspadaan dini, melakukan deteksi dini termasuk bila perlu melakukan tindakan dini ( pencegahan) manakala setelah dilakukan penelusuran beberapa identitas nomor telepon maupun alamat yang disebutkan sebagai EO penyelenggara kegiatan ternyata menyisakan beberapa pertanyaan yang sangat mencurigakan https://instagram.com/ligaairsoftpelajar?igshid=MzRlODBiNWFlZA==
Sangat cocok memang semangat olahraga berkuda, memanah,lempar pisau, airsoft gun bahkan berenang diberikan kepada anak anak muda terutama santri dan santriwati agar semangat sportifitas mereka tumbuh apalagi kalau bisa bertemu dan berteman dengan berbagai kalangan asal yang beraneka ragam di Indonesia.
Sementara ini olahraga outdoor semacam airsoft gun,memanah dan berkuda termasuk renang dan lempar pisau memang paling cocok sebagai sport yang bisa mengasah kemampuan motorik sekaligus soft skill pemainnya, sehingga tidak heran bakalan sering dilirik buat dimanipulasi, tugas Polri bersama kekuatan masyarakat untuk senantiasa waspada, bakalan selalu ada jalan untuk memanipulasi niat seseorang untuk berolahraga dengan iming-iming pendekatan ideologi lain.
Kalau saja permainan bola bekel, gobak sodor dan kelereng serta lompat tali memberikan kenikmatan yang sama seperti memanah dan berkuda maka dipastikan olahraga permainan anak-anak ini pun harus kita lakukan peninjauan seksama
Kondisi yang dihadapi adalah manakala Polres maupun Polsek sebagai lini depan deteksi sering “terlambat” selain karena ”segan” untuk sekedar tanya tanya ketika ada kegiatan yang punya potensi dipakai sebagai sarana I’dad, olahraganya tetap positif namun penunggang kepentingan yang perlu diwaspadai.
Beberapa kali terjadi proses radikalisasi itu menggunakan metode olahraga sunnah yang positif ini, lewat berkuda, memanah ,berenang bahkan kini airsoft gun, cukup banyak link berita di media elektronik yang dapat menjadi rujukan beberapa upaya penegakkan hukum oleh Densus 88 AT Polri,disinilah letaknya aktualisasi fungsi pengawasan dari Polri sebagai agen terdepan dalam mewujudkan tata tentrem kerta raharja.
Tinggalkan Balasan