Keren banget. Novelty! Ketika medsos menemukan ada Polisi yang mahir bahasa isyarat sebagai modal mendekat dengan kaum spesial dengan kebutuhan khusus.
Dia bertugasnya di Sulawesi dengan kondisi belum lengkap fasilitas sebagaimana lettingnnya atau mungkin Polisi lainnya yang saat ini sedang berdinas di kota-kota besar apalagi yang di Pulau Jawa.
“Bintang Kecil” ini tetap bisa banyak berbuat, sebagai polisi -polisi lainnya yang juga banyak yang berbuat tapi medsos punya logikanya sendiri, memang luar biasa dan konten-konten yang simple sederhana justru bakalan masuk dihati pemirsa.
Bukan cuma ceramah tapi dia mengajar + mengajar dengan menggunakan bahasa isyarat
“Bintang kecil” seperti ini tidak perlu buru buru dijadikan dream team di Mabes Polri, jangan semua potensi ditarik ke pusat.
Terlalu banyak bintang di pusat malahan membuat sinarnya menjadi redup, biarkan bintang bintang kecil ini berada di ujung aspal Pondok Gede, di ayunan ombak yang membuai serta dengung nyamuk malaria menemani malamnya.
Dia bintang kecil yang bakalan menjadi Mercusuar disana, Desentralisasi Anti Teror dan Organized Crime .. lewat satgas CTOC , pak Petrus Golose di Polda Bali memberikan contoh ketika spotlight itu tidak perlu di Mabes kan semua, tetapi sebar lebar ke wilayah dengan Kapolda sebagai manggalanya.
Hal ini bisa mendekatkan sumber masalah dengan sumber solusi.. memangkas postur Mabes yang obesitas akut, menyebarkan sekaligus merangsang tumbuhnya local local genius kepolisian.
Polisi itu bukan mabes saja yang polisi tetapi Polsek juga polisi yang justru diujung tombak pelayanan, ujung tombak itu harus kuat dan dukung mereka agar semangat ketika berada di ujung aspal agar Mereka bersinar dengan cahayanya sendiri
Tinggalkan Balasan