SAYA SUPARMAN POLISI BUKAN POLISI SUPERMAN
Munculnya meme bekasi yang di bully beberapa hari belakangan boleh jadi merupakan satire dari sebuah ungkapan sindiran mapun curahan hati seseorang yang dilagukan dengan cara yang lebih jenaka lewat social media, meme berkembang menjadi media komunikasi yang dinanti sekaligus ditakuti sebagian orang yang tersindir, fenomena seperti bekasi yang di-bully ternyata terjadi juga di beberapa lingkungan pekerjaan , bahkan polri salah satunya.

Salah satu meme di lingkungan Polri adalah berupa potongan gambar Jin dari salah satu iklan rokok yang cukup terkenal memberikan gambaran Jin dari kendi ajaib milik Aladin yang biasanya dalam sekejap dapat mengeluarkan apa saja permintaan tuannya, harus angkat tangan bila diminta memberikan cuti bagi anggota Polri.
Legalitas mengenai cuti bagi anggota Polri telah diatur dalam peraturan Kapolri Nomor 13 Tahun 2012 tentang pemberian Cuti dan Ijin bagi anggota Polri, selain itu ada juga beberapa dasar hukum lainnya yang mengikat anggota Polri sebagaimana seorang pegawai negeri lainnya.

Jika Jin dari kendi ajaib milik Aladin angkat tangan, hanya bisa pasrah menolak mengabulkan cuti bagi anggota Polri karena sedang siaga 1, bisa jadi inilah bukti bahwa pekerjaan Polisi adalah pekerjaan segala urusan, kantor polisi tetap buka 24/7 menjalankan tugas dan kewajiban setiap hari kecuali hari kiamat.
IMG-20150101-WA0000 (1)

Pekerjaan polisi yang serba urusan mulai dari urusan manusia sejak lahir sampai kembali keliang lahat, mengharuskan setiap anggota Polisi sedia setiap saat dengan tingkat pelayanan yang terbaik sepanjang waktu , hal sedemikian tidak jauh beda dengan pelaksanaan tugas seorang Police Adviser pada missi PBB, sebutlah seorang PA pada missi UNMISS di Sudan Selatan.
Pelaksaan mandate PBB pada missi UNMISS saat ini diprioritaskan kepada kegiatan Protection of Civilians yang kurang lebih artinya perlindungan masyarakat umum , tugas ini tentulah tidak berbeda jauh dengan tugas Polisi manapun diseluruh dunia apalagi tugas pokok Polri di Indonesia, sama-sama pekerjaan 24/7 tapi urusan pembinaan personil lewat pemeliharaan kesegaran jiwa dan raga , inilah yang jelas berbeda.

Perkap 13 tahun 2012 jelas–jelas menyebutkan jumlah hak cuti tahunan setiap anggota Polri adalah 12 hari pertahun dan diikuti dengan syarat dan ketentuan berlaku yang sering kali tabu dibicarakan apalagi diambil, sebagai perbandingan, bagi anggota PA pada missi UNMISS memiliki hak cuti setidaknya : 56 (lima puluh enam) hari libur yang disebut CTO / Compensation Time Off ditambah 2,5 hari libur tiap pelaksaan 1 bulan tugas, walaupun juga dengan syarat dan ketentuan berlaku sebelum boleh menikmati cuti dalam jangka waktu yang panjang dan wajib untuk diambil.

IMG_20141125_101350

Urusan memelihara kesiapan jiwa, raga dan mental petugas PA pada tiap missi PBB menjadi sedemikian penting hal ini tidak terlepas kepada upaya PBB dapat menjalankan tugasnya dengan menggunakan standar kinerja terbaik, tidak salah mulai rekruitmen lewat tes yang tidak bisa diajak kompromi dengan indepensi Tim penguji : pass or failed sampai penugasan dan pengakhiran missi, semua lewat standar kinerja terukur yang sebenarnya tidak lebih hebat dari penilaian SMK milik Polri.

Keingintahuan atas mengapa UN dapat memberikan jatah cuti sedemikan lama bagi setiap personilnya tidak lepas dari pembagian secara tegas terhadap jam kerja tiap-tiap personil, sehari setiap PA hanya boleh bekerja selam 8 jam perhari , sebagai pekerjaan 24/7 petugas lapangan akan menerima 3 shift kerja mulai bekerja pada pukul 0800 sampai 1600 dilanjut 1600 sampai 2400 dan terakhir mulai 2400 sampai 0800 kembali , walaupun demikian mengingat dinamika tugas ada juga yang menerapkan kerja 12 jam perhari dengan tetap 3 shift maksimum 40 jam perminggu.

Berbeda dengan PA yang bertugas di belakang meja atau dikenal sebagai staff / desk officer, mereka ini bekerja mulai pukul 0800 sampai 1600 dengan total jam kerja adalah 40 jam perminggu, sama dengan jumlah jam kerja maksimum di Indonesia.
Kondisi genting dan darurat juga diantisipasi dengan pengelolaan daur tugas secara professional, bahwa pelibatan personil PA haruslah senantiasa berpasangan/ Buddy System , personil yang dilibatkan dalam operasi atau giat khusus harus dibebaskan dari shift rutinnya serta tetap diberikan kesempatan lepas dinas secara penuh, tinggal putar sana alihkan kesini, tugas terlaksana dengan baik, standar kerja terlampaui , hak-hak petugas diberikan.
Pemberlakuan 2 type jam kerja antara petugas lapangan/ field officer dan petugas belakang meja tentunya untuk menjamin bahwa tugas pokok terselenggara dengan baik namun kewajiban untuk menyelenggarakan kesejahteraan personil tetap terselengara juga dengan baik.
Urusan adanya siaga 1 , 2 atau 3 bukan jadi alasan untuk memaksa petugas Polisi bekerja sampai sakit typus akibat kelelahan, alasan patriotism sebagai Polisi pejuang dan pejuang Polisi juga tampaknya sudah bukan jamannya lagi, sekarang jamannya profesionalisme dan kinerja sebagai indicator Polisi modern.

Kalau saja urusan menyeimbangkan antara dinas dan libur secara proporsional bisa jadi urusan poldut alias polisi gendut bisa akan sangat berkurang lantaran ada waktu yang cukup untuk istirahat dan menjaga kesamaptaan tubuh, jumlah polisi stress akibat kurang istirahat, jauh dari keluarga semoga pupus karena ada waktu buat mengurus anak istri atau suami, istilah “anak kolong” bagi putra putri Polisi yang kerap bandel bisa jadi sangat berkurang.

Bekerja menyongsong bahaya yang dilakukan anggota Polisi sehari –hari untuk menjaga masyarakat dari bayang-bayang peradaban yang disebut kejahatan, hendaklah dimulai dari diri pribadi polisi yang tajam laksana pisau bedah, yang senantiasa terawat dari karat dan tumpul, dengan demikian kelak polisi tersebut akan bisa menjaga keluarganya sendiri menjadi tata tentrem untuk secara bersama sama dengan rekan polisi lainnya membentuk masyarakat yang kerta dan rahaja.

Urusan menjalankan pekerjaan 24/7 sebenarnya bukan monopoli pekerjaan polisi semata, banyak jenis pekerjaan lain khususnya yang terkait dengan pelayanan umum harus bekerja nonstop sepanjang tahun, kini bukan jamannya lagi polisi malu–malu mau mengambil cuti atau mencemooh Polisi yang minta libur, toh bukan pribadi tetapi system yang bekerja melayani melindungi dan mengayomi masyarakat , bukan Kombes Suparman, juga buka Kompol Paijo apalagi Brigadier Jono, tetapi Polsek, Polres dan Polda lah yang melakukan tinggal bagaimana kepiawaian para komandan mengolahnya saja.

IMG_20141201_172055

Secara harafiah cuti merupakan keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam waktu tertentu, dimana tujuan cuti diberikan adalah dalam rangka menjaga kesegaran jasmani dan rohani, artinya bila kinerja dan prestasi pegawai boleh disamakan dengan belati, maka liburan atau cuti bisa diartikan sebagai asahan, karena lambat laun setajam apapun pisau bila tidak dirawat dan diasah maka tumpul dan berkarat menjadi suatu kepastian.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Situs Web WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: